Langsung ke konten utama

PROFIL LENGKAP NEGARA ARAB SAUDI


BUDAYA ARAB
ARAB SAUDI




Disusun Oleh:
KRISTINAWATI      (16110001)
NOVIA                       (16110006)
LAILIYATUS SOBICHA (16110012)
RESTI NUR AINA    (16110020)
MIF HUZAIMAH     (16110022)

KelasA
Semester 5


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018

A.    Profil Negara Saudi Arabia
Arab Saudi secara resmi dikenal sebagai المملكة العربية السعودية   atau Kerajaan Arab Saudi atau Kingdom of Saudi Arabia (KSA). Saudi Arabia adalah sebuah negara Arab di Asia Barat yang mencakuphampir keseluruhan wilayah Semenanjung Arabia. Luas wilayah kira-kira 2.150.000 km² (830.000 sq mi). Arab Saudi berbatasan langsung dengan Yordania dan Irak ke utara, Kuwait ke timur laut, Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab ke timur, Oman ke tenggara, dan Yaman ke selatan. Negara ini terpisah dengan Israel dan Mesir oleh Teluk Aqaba. Negara ini adalah satu-satunya negara yang memiliki dua pesisir penting, yakni Laut Merah dan Teluk Persia, dan sebagian besar wilayah Arab Saudi merupakan gurun pasir.
Ibu kota: Riyadh (24°39ꞌLU 46°46ꞌBT/ 24, 65°LU 46,767°BT
Bahasa resmi: Arab
Pemerintahan: Monarki absolut
Raja: Salma bin Abdul Aziz al-Saud
Putera Mahkota: Muhammad bin Salman
Legislatif:Majlis asy-Syura
Lagu Kebangsaan: an-Nasid al-Wataniyy
Pembentukan kerajaan: 23 September 1932
Luas: 2.149.690 km²
Mata uang: Riyal Saudi
Zona waktu: Waktu Standar Arab (AST) (UTC+3)
Lajur kemudi: kanan
Kode ISO 3166: SA
Ranah internet: .sa dan السعودية
Telpon: +966
PETA ARAB SAUDI
B.  Bendera dan Lambang Negara


Bendera Arab Saudi adalah bendera yang digunakan oleh pemerintah Arab Saudi sejak 15 Maret 1973. Bendera berwarna hijau yang menampilkan kalimat syahadat sebuah pedang yang berwarna putih. Kalimat syahadat sebagai pengakuan keimanan dalam agama Islan dengan gaya kaligrafi tsulutsi. Warna hijau pada bendara mewakili agama islam dan pedang menegaskan Wangsa Saud, dinasti pendiri negara atau kekuatan militer dan kecakapan dari Arab Saudi.
Lambang nasional Arab Saudi digunakan tahun 1950. Seusiai konstitusi Saudi lambang ini terdiri dari dua pedang yang bersilangan dengan sebatang pohon palem di ruang terbuka di antara pedang-pedang tersebut. Pedang-pedang melambangkan dua daerah, Hijaz dan Nejd yang disatukan di bawah Ibn Saud pada tahun 1926.

C.    Sejarah Arab Saudi
Negara Saudi Pertama
Negara Arab Saudi didirikan pada tahun 1744 (1157 H) ketika Syaikh  Muhammad bin Abdul Wahhab menetap di Diriyah dan Pangeran Muhammad bin Saud (dari Diriyah) setuju untuk mendukung Wahhab,dengan pandangan membersihkan kepercayaan Islami dari apa  yang dianggap mereka menjadi distorsi praktik Islamiah. Dewan Saud dan sekutunya berkembang menjadi dominan di negara Arabia, pertama menundukkan Nejd, kemudian memperluas kekuasaan  ke pantai timur dari Kuwait sanpai Oman. Orang Saudi juga membawa tanah tinggi ‘Asir dibawah kedaulatan mereka, dan pasukan Wahabi mereka mengadakan serangan di Irak dan Suriah, memuncak pada perampokan kota Syi’ah, Karbala tahun 1801.
Pada tahun 1802, pasukan Saudi membawa daerah Hejaz dibawah kekuasaan mereka dan merebut dua kota suci, Mekah dan Madinah. Hal ini menyebabkan kemarahan kesultanan Utsmaniyah, yang telah menguasai kota suci sejak tahun 1517, dan membuat Utsmaniyah pada raja muda kuat Mesir, Muhammad Ali Pasya. Muhammad Ali mengirim pasukannya ke Hejaz melalui laut dan merebutnya kembali. Anaknya, Ibrahim Pasha, lalu memimpin pasukan Utsmaniyah ke jantung Nejd, merebut kota ke kota, dan membuat pasukannya menghancurkan desa yang melawan dengan sedikit belas kasihan, kejadian yang masih diingat Nejd sampai saat ini. Akhirnya Ibrahim mencapai ibukota Saudi, Diriyah, dan menyerangnya untuk beberapa bualn sampai kota itu menyerah pada musim dingin tahun 1818. Ibrahim lalu membawa banyak anggota klan Alu Saud dan Ibn Abdul Wahhab ke Mesir dan ibukota Utsmaniyah, Istanbul, dan memerintahkan penghancuran Diriyah, yang reruntuhannya kini tidak pernah disentuh lagi. Imam Saudi terakhir, Abdullah bin Saud dieksekusi di ibukota Utsmaniyah, dan kepalanya dilempar ke selat Bosphorus. Sejarah Negara Saudi Pertama berakhir, namun Wahabi dan klan Al-Saud hidup terus dan mendirikan Negara Saudi Kedua yang bertahan sampai tahun 1891, dan negara ketiga, Arab Saudi, yang masih ada hingga kini
Negara Saudi Kedua
Negara Saudi kedua merujuk pada periode pada abad ke-19 ketika kekuasaan Bani Saud mengalami restorasi di Arab tengah dan timur setelah sebelumnya dijatuhkan oleh Invasi Utsmaniyah-Mesir tahun 1818.
Penyatuan Arab Saudi
Penyatuan Arab Saudi adalah kampanye militer dan politik dimana berbagai suku, kesyekhan, dan emirat di sebagian besar wilayah  Semenanjung Arab ditlakukkan oleh Dinasti Saud atau Bani Saud yang terjadi antara tahun 1902 dan 1932, dimna kemudian Kerajaan Arab Saudi diproklamasikan. Langkah penyatuan ini di bawah kepemimpinan Sultan Nejd saat itu, Abdul Aziz As-Saud atau Ibnu Saud. Wilayah kekuasaan Dinasti Saud ini dikenal sebagai Negara Saudi Ketiga atau sekarang disebut Arab Saudi untuk membedakan dengan Negara Saudi Pertama dan kedua yang telah ada sebelumnya di bawah kekuasaan Bani Saud.  
Bani Saud diasingkan di Kuwait  sejak 1893, setelah kehancuran Negara Saudi Kedua dan kebangkitan Emirat Jabal Shammar di bawah Dinasti Rashid. Pada 1902, Ibnu Saud berhasil merebut kembali kota Riyadh, bekas ibukota Dinasti Saud. Dia melanjutkan untuk menaklukan seluruh Najd, Al-Hasa, Jabal Shammar, ‘Asir, dan Hijaz (wilayah tempat dua kota suci Umat Islam, Mekkah dan Madinah) antara tahun  1913 dan 1926. Kemudian dibentuk Kerajaan Nejd dan Hijaz pada tahun 1927 hingga kemudian dilanjutkan konsolidasi dengan Al-Hasa dan Qatif, dan akhirnya terbentuklah Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.
D.    Raja-Raja Arab Saudi
1.      Abdulaziz ibn Abdul Rahman (Ibn Saud)         (1932-1953)
2.      Saud bin Abdulaziz Al Saud                             (1953-1964)
3.      Faisal bin Abdulaziz Al Saud                            (1964-1975)
4.      Khalid bin Abdulaziz Al Saud                          (1975-1982)
5.      Fahd bin Abdulaziz Al Saud                             (1982-2005)
6.      Abdullah bin Abdulaziz Al Saud                      (2005-2015)
7.      Salman bin Abdulaziz Al Saud                         (2015-sekarang)


E.     Provinsi-Provinsi di Arab Saudi
Wilayah Arab Saudi terbagi atas 13 provinsi, yaitu:
1.      Bahah
2.      Hududusy Syamaliyah
3.      Jauf
4.      Madinah
5.      Qasim
6.      Riyadh
7.      Syarqiyah (Provinsi Timur)
8.      ‘Asir
9.      Ha’il
10.  Jizan
11.  Makkah
12.  Najran
13.  Tabuk

F.     Biografi Abdullah Aziz bin Abdul Rahman al-Saud
Abdul Aziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud adalah Raja Arab Saudi yang pertama. Dia juga dikenali dengan berbagai nama, diantaranya Ibnu Saud. Ia berasal dari Keluarga Kerajaan Saudi yang memerintah sebagian semenanjung Arab. Lahir di Riyadh 15 Januari 1875, meninggal di Ta’if  9 November 1953 pada umur 78 tahun. Merupakan anak pasangan Abdul Rahman bin Faisal dan Sara binti Ahmad al-Kabir Sudayri. Pada tahun 1890 semasa berusia sepuluh tahun, Abdul Aziz mengikuti keluarganya dalam pengasingan di Kwait setelah dikalahkan oleh Dinasti Rashidi, saat itu Najd bukan bagian dari Kesultanan Usmani , melainkan daerah merdeka yang dikuasai oleh beberapa kabilah suku, Ia menghabiskan masa kanak-kanaknya di Kwait.
Pada tahun 1901, semasa berusia 22 tahun, Abdul Aziz menggantikan ayahya sebagai ketua keluarga dinasti Saud dengan gelar Sultan Nejd, Ia kemudian memulai kampanye untuk merebut kembali tanah dari dinasti Rashidi ditempat yang kini merupakan Arab Saudi. Pada tahun 1902, dia bersama-sama dengan pasukan keluarga dan saudaranya berhasil merebut Riyadh.
Keluarga dan Penerus Abdul Aziz tidak diketahui, namun  diperkirakan berjumlah 50 hngga 200 orang. Berikut nama-nama isteri dan anaknya:
1.        Dengan Wadhba binti Muhammad al-Hazzam
a.         Saud (12 Januari 1902 – 23 Februari 1969) menjadi Raja Arab Saudi tahun 1953-1964
b.        Turki (1917-1919)

2.        Dengan Jauhara binti Musa’d Al Saud
a.       Muhammad (1910-1988)
b.      Khalid (1913 – 25 Maret 1975) menjadi Raja Arab Saudi tahun 1975-1982
c.       Jauhara
d.      Anud (lahir 1917)
3.        Dengan Bazza
a.       Nasser (lahir 1919)
b.      Bandar (lahir 1923)
c.       Fawwaz (lahir 1934)
4.        Dengan Hussah binti Ahmad al-Sudairy
a.       Sa’ad (lahir 1914, wafat 1919)
b.      Fahd (1923 - 1 Agustus 2005) menjadi Raja Arab Saudi tahun 1982-2005
c.       Sultan (30 Desember 1930 - 22 Oktober 2011)
d.      Abdul Rahman (lahir 1931)
e.       Turki (lahir 1932)
f.       Nayef (lahir 1934)
g.      Salman (lahir 1935) menjadi Raja Arab Saudi tahun 2015-sekarang
h.      Ahmed (lahir 1840)
5.        Dengan Shahida
a.       Mansur (1922 – 2 Mei 1951)
b.      Mishal (lahir 1926)
c.       Qumasha (lahir 1927)
d.      Muteb (lahir 1931)
6.        Dengan Tarfah binti Abdullah al-Shaykh Abdul Wahab
a.       Khalid (lahir 1903, meninggal semasa masih bayi)
b.      Faisal (April 1904 – 25 Maret 1975) menjadi Raja Arab Saudi tahun 1964-1975
7.        Dengan Jauhara binti Sa’ad al-Sudairy
a.       Saad (1920-1990an)
b.      Musaid (lahir 1923)
c.       Abdalmohsen (1925-1985)
8.        Dengan Fahda binti Asi al-Shuraim
a.       Abdullah (lahir Agustus 1925) Raja Arab Saudi 2005-2015
b.      Nuf
c.       Sita
9.        Dengan Haya binti Sa’ad al-Sudairy
a.    Nura (meninggal 1930)
b.    Badr (lahir 1933)
c.    Hassa
d.   Abdalillah (lahir 1935)
e.    Abdalmajid (lahir 1940)
f.     Mashael
10.    Dengan Munaiyir
a.       Talal (lahir 1931)
b.      Badr (1931-1932)
c.       Mishari (1932 – 23 Mei 2000)
d.      Nawwaf (lahir 1933)
11.    Dengan Mudhi
a.       Majed (19 Oktober 1938 – 12 April 2003)
b.      Sattam (lahir 21 Januari 1941)
12.    Dengan Nouf binti al-Shalan
a.       Thamir (1937 – 27 Juni 1959)
b.      Mamduh (lahir 1940)
c.       Mashhur (lahir 1842)
13.    Dengan Saida al-Yamaniyah
a.       Hidhlul (lahir 1941)
14.    Dengan Baraka al Yamaniyah
a.    Muqren (lahir 15 September 1945) pangeran Mahkota Arab Saudi saat ini
15.    Dengan Futayma
a.       Hamud (lahir 1947)
16.    Dengan (tidak diketahui)
a.       Fahd (1905-1919)
b.      Sara (sekitar 1916 – Juni 2000)
c.       Shaikha (lahir 1922)
d.      Talal (1930-1931)
e.       Abdalsalam (1941)
f.       Jiwuli (1942-1944)

G.    Geografi Negara Arab Saudi
Arab Saudi terletak di antara 15°LU - 32°LU dan antara 34°BT - 57°BT. Luas kawasannya adalah 2.240.000 km². Arab Saudi merangkumi empat perlima kawasan di Semenanjung Arab dan merupakan negara terbesar di Asia Timur Tengah. Permukaan terendah disini ialah Teluk Persia pada 0 m dan Jabal Sauda pada 3.133m. Arab Saudi terkenal sebagai sebuah negara yang datar dan mempunyai banyak kawasan gurun. Gurun yang terkenal ialah disebelah selatan Arab Saudi yang dijuluki “Daerah Kosong” (dalam bahasa Arab, Rub al Khali), kawasan gurun terluas di dunia. Namun dibagian barat dayanya, terdapat kawasan pegunungan yang berumput dan hijau. Hampir tidak ada sungai atau danau permanen di negeri ini, tetapi terdapat sangat banyak wadi. Beberapa daerah subur dapat ditemukan dalam endapan aluvial di wadi, basin dan oasis.


Daftar Nama Kota di Arab Saudi
No
Kota
Provinsi
Populasi
1
Riyadh
Riyadh
6.506.700
2
Jeddah
Makkah
3.976.400
3
Mecca
Makkah
1.919.900
4
Medina
Al Madinah
1.271.800
5
AL- Ahsa
Ash- Sharqiyyah
1.136.900
6
Ta’if
Makkah
1.109.800
7
Dammam
Ash- Sharqiyyah
975.800
8
Buraidah
Al- Qassim
658.600
9
Khobar
Ash- Sharqiyyah
626.200
10
Tabuk
Tabuk
609.000
11
Qatif
Ash- Sharqiyyah
558.300
12
Khamis Mushait
‘Asir
549.000
13
Ha’il
Ha’il
441.900
14
Hafar Al- Batin
Ash- Sharqiyyah
416.800
15
Jubail
Ash- Sharqiyyah
411.700
16
Al- Kharj
Riyadh
404.100
17
Abha
‘Asir
392.500
18
Najran
Najran
352.900
19
Yanbu
Al Madinah
320.800
20
Al Qunfudhah
Makkah
304.400

H.             Madzhab Yang Dipakai Arab Saudi
Madzhab resmi Mekkah dan Madinah
Hampir semua negara islam, punya mahzhab resmi. Tidak hanya Saudi, termasuk Indonesia, Malaysia, dan negara islam lainnya. Bagi depertemen agama, madzhab resmi fikih mereka adalah syafiiyah. Karena itu, dalam banyak keputusan, Depertemen agama lebih banyak  merujuk keterangan madzhab Syafii. Demikian halnya yang terjadi di Malaysia.Sementara madzhab resmi Mesir, yang digunakan sebagai rujukan dalam hukum dan peradilan adalah madzhab resmi yang dianut oleh Turki Utsmani adalah madzhab hanafiyah.Saudi menjadikan madhzab hambali sebagai madzhab resminya. Madzhab hambali menjadi aturan resmi untuk setiap peradilan.Dan sepakat memilih satu madzhab sebagai acuan, bukanlah sikap yang tercela. Karena hampir semua negara islam memiliknya, dan tentu saja atas lisensi dari para ulama.
Ulama Belajar Semua Madzhab
Meskipun madzhab resminya adalah hambali namun para ulam besar yang tergabung dalam Haiah Kibar Ulama Saudi (semacam MUI di Indonesia), mereka mengkaji semua madzhab. Sebagaiaman hal ni dituturkan oleh salah satu anggota Haiah Kibar Ulama, Dr. Muhammad Alu Isa,“Umumnya anggota Haiah adalah lulusan akademi, yang mereka mempelajari semua madzhab yang empat. Dan mereka tidak memutuskan, kecuali pendapat yang kuat berdasarkandalilnya, dari manapun mereka belajar.
Pengajar di masjid nabawi
Meskipun madzhab resmi negara adalah madzhab hambali, namun saudi tidak memaksa kaum muslimin untuk mengajarkan madzhab  lain disana. Kita jumpai ada beberapa ulama yang berasal dari madzhab Maliki, seperti Syaikh Abu Bakr Jabir al- Jazairi, penulis kitab minhajul Muslim, yang beliau bermadzhab Maliki. Dan sebelumnya sudah ada Syaikh Muhammad Amin as-Syinqithy, pengajar masjid nabawi, sekaligus penlis Tafsir Adwaul Bayan, beliaujuga bermadhzab Maliki.Bahkan di Saudi bagian timur, terdapat ulama besar madzhab Syafii, hingga beliau digelari dengan Syaikhul Madzhabi as-Syafii. Beliau adalah Syaikh Ahamd bin Abdillah ad-Daughan, Beliau meninggal akhir tahun 2003.

I.       Kebudayaan Arab Saudi
1.      Budaya Mujamalah (basa-basi)
Ketika berbincang-bincang orang Arab tidak berbicara secara langsumg. Untuk mengungkapkan sesuatu, orang Arab akan berbicara banyak/basa-basi (mujamalah) terlebih dahulu. Bahkan meskipun orang Arab sudah berbicara sesuai maksudnya, orang lain masih mengira bahwa yang dimaksud adalah sesuatu yang lain. Misal kata “laa” (tidak) sebagai jaaban tidak untuk tawaran menambah makan dan minum. Agar sang tuan yakin bahwa tamunya memang betul-betul sudah kenyang, maka sang tamu harus mengulangi kata “laa” berulang kali dan kata “wallahi”
2.      Keras bukan berarti marah
Orang Arab terbiasa bersuara keras untuk mengekspresikan kekuatab dab ketulusan, tetapi suara keras mereka diartikan sebagai kemarahan oleh kebanyakan orang Indonesia. Misalnya ketika petugas Arab Saudi memeriksa paspor atau surat lainnya seperti sedang marah, namun sebenarnya tidak. Sebaliknya, orang Indonesia tidak seharusnya mudah tersenyum kepada lelaki Arab. Di Indonesia tersenyum kepada orang lain untuk menunjukkan keramahtamahan dan kesopanan. Akan tetapi hal tersebut dianggap aneh dan asih oleh orang-orang Arab.Jika tersenyum kepada lelaki Arab meskipun maksud kita menunjukkan sikap ramah, namun mereka menganggap hal itu adalah sebuah godaan.
3.      Ekspresi Bahasa Tubuh Orang Arab
a.       Menguncupkan semua jari-jari tangannya dengan ujung-ujungnya menghadap ke atas sebagai pengganti kata-kata “tolong Pak” atau “tunggu sebentar!” atau ”tolong sabar sedikit!”.
b.      Saling merangkul seraya mencium pipi dengan bibir ketika berjumpa dengan teman dekat. Merangkul sesama teman merupakan sesuatu yang lazim bagi orang Arab, dan akan tersinggung jika yang dirangkul menghindar. Namun barangkali tidak bagi orang-orang dari negara lain seperti Indonesia yang menganggap hal tersebut tidak lazim.
4.      Cara Berkomunikasi
Cara berkomunikasi orang Arab secara kultural.Konon ada dua tipe orang Arab, yaitu Abu Bakar dan Abu Jahal. Orang Arab yang telah mendapatkan pendidikan Islam dan meresapi ajarannya akan berperilaku seperti Abu Bakar. Sedangkan mereka yang kurang ajaran Islam biasanya akan buruk seperti Abu Jahal.

5.      Berkendara di sebelah kanan
Bila di Indonesia semua kendaraan dan angkutan umum wajib berada di jalur kiri jalan dan letak roda kemudi berada di sebelah kanan, maka di Arab Saudi kebalikannya.Hal ini berbeda dengan di Arab Saudi, semua pengguna jalan termasuk waktu menaikkan menurunkan penumpang berada di jalur sebelah kanan jalan.

6.      Bagi wanita ketika bepergian harus bersama mahram/suami atau sesama teman rombongan. Termasuk saat naik kendaraan umum. Saat naik laki-laki duluan, perempuan belakangan. Sebaliknya saat turun sebaliknya, perempuan duluan dan laki-laki belakangan. Hal ini untuk menjaga agar perempuan/istri agar tidak dibawa kabur sopir. Saat naik lift pun juga harus selalu didampingi. Jika saat naik lift bersama teman wanita ada lelaki yang datang, lebih baik keluar dahulu.
7.      Kebiasaan remaja Arab Saudi yang ugal-ugalan dan kadang melakukan aksi ekstrem dengan mengemudikan Jip dengan hanya dua roda di jalan.
8.      Wanita adalah privasi
Di Arab Saudi, wanita adalah privasi. Nilai   kehormatan orang Arab melekat pada anggota keluarganya, khususnya wanita yang tidak boleh diganggu orang luar. Di Arab Saudi, wanita tidak boleh menyetir, bekerja bebas, atau keluar rumah tanpa didampingi mahram. Di Arab Saudi adalah hal tabu jika menanyakan hal berikut; Sudahkah anda menikah?Berapa umurmu?atau Siapa istri Anda?
Dalam keseharian, wanita Arab itu bercadar, memakai pakaian serba hitam, keluar masuk rumah naik mobil.Rumah mereka pun berpagar tinggi.Dan di Arab tidak ada budaya pertemuan warga seperti arisan, seperti yang diadakan di Indonesia. Sehingga hal-hal tersebut membuat interaksi antar warga  begitu tertutup dan saling tidak mengenal. Kondisi ini membawa konsekuensi antar tetangga tidak saling mengenal siapa saja wanita yang ada dalam rumah tersebut.Bahkan seorang lelaki Arab tidak mengenal dan mengetahui wajah istri dan anak perempuan sahabatnya yang sudah bersahabat sejak lama dan sudah sangat akrab.
9.      Semua Kegiatan Masyarakat Berhenti Saat Adzan
Budaya Arab, jika adzan berkumandang maka seluruh aktivitas akan berhenti seketika. Semua berlomba-lomba mengejar jamaah shalat. Budaya mereka akan merasa snagat merugi apabila tertinggal dari takbiratul ihram.


J.      Makanan Khas
Makanan khas Arab Saudi identik dengan sajian yang sehat, segar, kaya rempah, dan aromanya yang menggunggah selera. Berikut makanan-makanan khas Arab Saudi.
1.      Falafel

Falafel merupakan jajanan pinggir jalan, dengan rasa pedas, lezat. Makanan khas ini terbuat dari adonan kacang Faca atau buncis tanah. Falafel dihidangkan dengan menggunakan topping sayuran acar, salad dan saus bahkan bisa juga sebagai isian roti bersama dengan sayuran dan saus pilihan kalian.
2.      Hummus

Hummus adalah sajian kuliner dengan bahan dasar tepung roti dan kacang. Saus kacang dioleskan pada lapisan roti berbentuk pita. Roti tradisional Arab ini juga disajikan bersama kentang panggang.
3.      Manakeesh

Manakeesh adalah pizza dari Arab Saudi yang berbentuk roti bundar yang ditaburi keju, daging, dan sayuran pada bagian atasnya. Menu ini biasanya dinikmati masyarakat Arab Saudi sebagai sarapan atau makan siang. Rasanya gurih dan sedikit pedas.
4.      Meddamas Foul

Makanan ini terbuat dari kacang fava, minyak zaitun, peterseli, bawang merah, bawang putih, dan lemon. Pada bagian atas ditaburi lelehan coklat.
5.      Mutabbaq

Makanan ini merupakan versi berbeda dari pancake. Mutabbaq terbuat dari lapisan tipis kue yang dibungkus dan dilipat yang didalamnya menggunakan campuran daging cincang, telur, npeterseli, tomat, bawang, dan sedikit jalapeno pepper.
6.      Luqaimat

Makanan Arab Saudi ini berbentuk seperti donat kecil. Luqaimat merupakan hidangan yang memiliki rasa manis paling lezat yang pernah ada. Biasanya makanan ini menjadi jajanan favorit ketika Ramadan tiba.
7.      Halloumi Grilled

Makanan ini berbentuk lembarang kenyal yang terbuat dari dari susu kambing dan domba. Teksturnya seperti keju. Pada proses pembuatan halloumi grilled tidak ditambahkan asam atau bakteri.
K.    Politik Negara Arab Saudi
Arab Saudi menggunakan sistem Kerajaan aatau Monarki. Hukum yang digunakan adalah hukum Syariat Islam dengan berdasar pada pengalaman ajaran Islam berdasarkan pemahaman salafush shalih (para sahabat Nabi dan yang mengikuti mereka dengan baik) dan secara umum bermazhab Hambali, pemehaman ini sebagai pemahaman sahabat Nabi terhadap Al Quran dan Hadist, sehingga sering menyebutnya sebagai pemahaman Salafi. Memiliki hubungan internasional dengan negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam, maupun negara-negara lain.
L.     Ekonomi
Negara Arab Saudi dikenal dengan sebutan negara Petro Dollar, yang bermakna bahwa negara ini adalah negara penghasil minyak terbesar yang melimpah ruah.Sumber kekayaan negara ini memang bersal dari minyak, sekaligus menjadi komoditas ekspor terbesar.Ladang-ladang minyak di Arab Saudi terdapat di daerah seperti Damman, Dahran, Ghawar, Abqaq, Hassa dan Riyadh. Sedangkan pelabuhan minyak terbesar terdapat di kota Restanura, tepatnya berada di Teluk Persia dan beberapa ada di Damman dan Jeddah. Tambang minyak dan gas alam juga banyak digunakan oleh penduduk dunia sehingga siapapun yang memiliki tambang ini pasti akan mendapat keuntungan.
Arab Saudi terkenal sebagai negara para saudagar yang kaya dan terkenal.Perdagangan menjual barang-barang seperti kain atau tekstil hingga wujud oleh-oleh atau cinderamata khas Arab Saudi.Sebagian lagi berasal dari peternakan.Kegiatan berternak di Arab banyak dilakukan oleh suku Badui di daerah berupa bioma stepa.Adapun binatang yang diternakan adalah binatang yang bisa hidup di daerah kering dan kekurangan air.Seperti unta, biri-biri, kambing, keledai, kuda dan sebagian unggas seperti ayam.Sementara itu ada juga pertanian, yaitu yang terdapat di daerah asir, yaitu daerah pegunungan di selatan yang menghadap ke laut merah.Pertanian berupa kurma, gandum, padi, jagung, kopi dan sayuran. Namun Arab Saudi masih belum mampu mencukupi kebutuhan makanan di negaranya, hingga beberapa makanan perlu di impor dari negara lain. Mengingat wilayah gersang dan tidak memungkinkan memaksimalkan hasil pertanian.
Selain itu, ada dari perindustrian, seperti industri minyak, industri petro kimia, industri semen metanol, industri baja, dan industri biji besi.Selain itu, pendapatan negara ini juga berasal dari kegiatan penyelenggarakan haji dan umroh. Karena negara ini tersohor di seluruh dunia memiliki kota suci bagi umat islam seluruh dunia, kota Jeddah, Madinah dan Mekkah menjadi tempat suci yang setiap tahunnya dikunjungi umat islam. Jutaan umat islam datang untuk beribadah, hal itu menjadi pemasukan melalui devisa. Hal tersebut juga berpengaruh bagi mata pencarian warga setempat, karena di sekitar itu banyak orang-orang mendirikan hotel atau penginapan, restaurant, dan lain sebagiannya.
M.   Agama
Agama mayoritas di Arab Saudi adalah islam. Kebebasan beragama di Arab masih terbatas. Hal tersebut karena Arab adalah negara teokrasi islam, yakni negara yang menjunjung tinggi dan berpedoman pada islam, hingga tidak ada perlindungan pada hak-hak minoritas untuk mempraktikan kebebasan beragama. Penyebaran agama non islam tidak diperbolehkan, dan konversi dari islam ke agama lain bisa dihukum mati dan dianggap sebagai kemurtadan. Bentuk resmi islam adalah Sunni dari mazhab Hanbali, yang dalam versi salafi atau wahabi. Negara Arab Saudi cukup ketat dalam hal tata busana termasuk pemakaian cadar karena kerajaan ini dipengaruhi oleh mazhab Hanbali yang terkenal dengan tekstualitas konservatif. Kota paling suci bagi umat islam adalah kota Mekkah dan kota Madinah. Ada juga sebagian yang beragam Katolik Roma, Prostestan dan Kristen Ortodoks, yang terutama bukan warga negara Arab yang berasal dari berbagai negara lain. Agama Hindu juga terdapat di negara ini, tetapi bukan dari warga Arab, mereka berasal dari India, dan tidak diizinkan beribadah di Arab Saudi.

N.    Sumber Daya Manusia
Kualitas sumber daya manusia di negara Arab Saudi dikatakan belum begitu baik.Banyak pekerja yang dibutuhkan untuk pengelolahan minyak yang terkandung di negara ini. Selain itu, dalam sektor parawisata, yakni haji dan umroh, Arab saudi tentu membutuhkan para pekerja yang mampu menghandle kegiatan tersebut. Para pekerja yang sangat dibutuhkan adalah pekerja yang mampu bekerja berdasarkan melek huruf dan edukasi, dan mempunyai tingkat partisipasi pendidikan tinggi.Sumber daya manusia terus dikembangkan dan disiapkan menjadi berkualitas. Dengan total penduduk lebih dari 27 juta jiwa, Arab Saudi memiliki angkatan kerja mencapai 8,61 juta orang, dengan 7,33 juta diantaranya tenaga kerja laki-laki. Banyak angkatan kerja di Arab Saudi yang sudah makmur, dan memilih untuk tidak bekerja, 80-90 % angkatan kerja bekerja sebagai PNS kalaupun swasta lebih ke sektor ekonomi. Berdasarkan tingkat pendidikan, para lulusan SLTP memenuhi lapangan pekerjaan sekitar 1,87 juta, disusul para lulusan SLTA sekitar 1,73 juta, dan lulusan S1 sekitar 1,66 juta, disisi lain S3 menyumbang sebanyak 30 ribu orang.
Pemerintah Riyadh menyebut angka pengangguran mencapai 10,5 % , dan angka tersebut semakin meningkat, hingga tercatat banyak pekerja asing yang datang atau didatangkan. Hal tersebut didorong karena minimnya kualitas pendidikan sehingga sektor swasta lebih menarik pekerja asing ketimbang warga pribumi.Kualitas pendidikan yang minim dikarenakan penduduknya tidak terlalu mementingkan pendidikan duniawi melainkan lebih penting kepada pendidikan agama yang bersifat akhirat, akibatnya banyak perusahaan yang lebih menyerap orang asing yang dianggap mampu dan berpotensi dibidangnya, dan ini berpengaruh pada tingkat penangguran.
Dari sisi pertahanan, Arab Saudi berani membayar mahal untuk teknologi pertahanan terbaru, seperti banyak pembelian senjata dari negara lain. Tenaga kerja asing masih banyak dibutuhkan, dibuktikan bahwa jumlah pekerja asing di sektor swasta bisa mencapai 80%, dan para jendral Arab tidak terlalu memperdulikan kualitas SDM di negaranya untuk menjadi pilot, karena itu mereka kadang kesulitan hingga melakukan rekruitmen pilot dari negara asing. Selain itu ada problem serius dari pesawat dan peralatan militer, mereka lebih memilih untuk memperkerjakan tenaga asing yang dibayar mahal dari pada tenaga kerja mereka sendiri. Banyak juga pemimpin Arab yang hidup dari loyalitas keluarga atau suka melakukan perlawanan pada suku lain. Di sisi keprajuritan, prajurit Arab hanya kuat dalam teknologi, dan membuat lemah dalam inisiativ pertempuran yang membuatnya tertinggal jauh dari prajurit Israil.Banyak pula prajurit Arab yang kurang melakukan pemeliharaan peralatan tempur, pengguanaan alat-alat tempur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Aladin dan Lampu Ajaib dalam Bahasa Arab

  علاء الدين والمصباح السحرى كان فى قديم الزمان ساحر من بلاد الحبشة. وقد قرأ هذ الساحر فى الكتب انه يوجد فى بلاد الصين مصباح سحرى يقضى كل شىء. فكر هذا الساحر فى الذهاب الى بلاد الصين ليبحث عن هذا المصباح العجيب, فسافر من بلاده ليال وأياما, واسابيع وشهورا. حتى وصل الى بلاد الصين. وهناك سأل الناس عن مكان المصباح. فقال له الناس : ان هذا المصباح تحت الأرض, فى قصر مهجور, ولهذا القصر باب ضيق جدّا يكفى فقد لمور ولد صغير فى داخله . ويقال ان يلمس هذا الباب فى أثناء الدخول او الخروج ينطبق عليه الباب فى الحال. بحث الساحر الحبشى عن مكان القصر حتى وجد. ولكنه وجد الباب صغيرا جدا. ولأ يمكنه ان يدخل منه. فبحث عن ولد صغير الجسم. ليدخل فى هذا القصر تحت الأرض. وأخذ يبحث ويبحث حتى وجد الولد الصغير الذى يريده واسمه "علاء الدين". قال الساحر الحبسشى لعلاء الدين : ادخل منا الباب. وانزل تحت الأرض, وستجد حجرات مملوءة بالذهاب والفضة والجوهر, فاملا جيوبك من هذا الأشياء, وستجد مصباحا صغيرا قديما فهاته وتعال, وخذ هذا الحاتم معك. ثم اعطاه خاتما صغيرا لبسه. ونسى ان يقول له لماذ أعطاه ا

Percakapan Sepasang yang Melawan Terinspirasi oleh buku “Pejalan Anarki” Karya Jazuli Imam

Percakapan Sepasang yang Melawan Terinspirasi oleh buku “Pejalan Anarki” Karya Jazuli Imam Percakapan ini bermula dari keresahan-keresahan yang tidak tahu harus dimana ditumpahkan, mereka dua anak manusia yang berusaha melawan, baik penindasan yang mereka sendiri rasakan dan juga penindasan pada rakyat yang terjadi di negeri ini. Mereka berdua sepasang yang memiliki keunikan masing-masing dan mereka punya cara dalam melawan. Intip saja percakapan mereka di bawah ini. Asmara        : Apa yang sebenarnya sedang ku cari ? hanya lelah yang ku dapati, rasanya ingin pulang saja, ingin menjauh dari kota dan meninggalkan benang kusut di sana. El                : Begini nona, anggap saja semua ini proses bagimu, proses menuju kedewasaan, Asmara       : Bagaimana harus sesulit ini pak ? El                 : Nona, pribadi hebat lagi kuat harus diuji dengan ujian yang kuat dan dasyat pula, Asmara       : Begitukah El, sungguh ? atau ini hanya sekedar kata-katamu untuk menghibu

Cerita Inspirasi Mengenai Perjuangan Melanjutkan Pendidikan

DERAI AIR MATA SI GADIS BERDARAH MINANG 2 Tahun silam masih teringat betapa bergetar hati dan mengigilnya kedua tangan saat aku menerima pengumuman resmi hasil kelulusan dari Seleski Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keislaman Negeri (SPAN PTKIN), seisi kelas bimbingan belajarku tiba-tiba rusuh, semua orang tidak lagi memperhatikan guru di depan kelas, termasuk diriku. Kucoba beranikan diri membuka situs penguguman tersebut, walau sempat takut, takut menerima kegagalan untuk kedua kalinya, aku sempat menangis dan mengurung diri di kamar dan malu pada Apak (panggilan ayah di Sumatera Barat) dan Amak (panggilan ibu di Sumatera Barat) karena gagal dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTB) untuk pertama kalinya.    Bismillah, itu kata-kata yang tidak henti-hentinya aku sebut, mulailahku buka dan muncul tulisan yang mengatakan bahwa aku diterima di salah satu Perguruan Tinggi Negeri Islam di Yogyakarta tepatnya di Universitas Islam Negeri Sunan K