Dharmasraya adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat dan menjadi wilayah otonomi paling baru di Indonesia. Dharmasraya berdiri berdasarkan Undang-Undang pemekaran daerah sejak tanggal 7 Januari 2004 dan terpisah dari kabupaten induknya, Sawahlunto-Sijunjung. Dharmasraya menjadi tempat transmigrasi pertama dan terbesar di Indonesia yang pernah ada. Penduduk dari pulau Jawa, tepatnya penduduk dari kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa Tengah harus meninggalkan desa dan menuju Dharmasraya karena tempat tinggal mereka digunakan untuk membuat waduk, yang sekarang bernama waduk Gajah Mungkur . Perbedaan antara pendatang dari Pulau Jawa dan penduduk asli sangat terlihat disana, walaupun dengan beragam perbedaan yang ada, kedua pihak tetap membangun kebersamaan. Bentuk perbedaan mulai dari prilaku, budaya, agama, adat istiadat, bahasa, dan makanan dapat dilihat dengan jelas disana. Terkadang bentuk wajah dan warna kulit juga dapat menjadi pembeda antara dua etnis tersebut. Menurut hemat penulis,
Percakapan Sepasang yang Melawan Terinspirasi oleh buku “Pejalan Anarki” Karya Jazuli Imam Percakapan ini bermula dari keresahan-keresahan yang tidak tahu harus dimana ditumpahkan, mereka dua anak manusia yang berusaha melawan, baik penindasan yang mereka sendiri rasakan dan juga penindasan pada rakyat yang terjadi di negeri ini. Mereka berdua sepasang yang memiliki keunikan masing-masing dan mereka punya cara dalam melawan. Intip saja percakapan mereka di bawah ini. Asmara : Apa yang sebenarnya sedang ku cari ? hanya lelah yang ku dapati, rasanya ingin pulang saja, ingin menjauh dari kota dan meninggalkan benang kusut di sana. El : Begini nona, anggap saja semua ini proses bagimu, proses menuju kedewasaan, Asmara : Bagaimana harus sesulit ini pak ? El : Nona, pribadi hebat lagi kuat harus diuji dengan ujian yang kuat dan dasyat pula, Asmara : Begitukah El, sungguh ? atau ini hanya sekedar kata-katamu untuk menghibu