AKHLAK DAN
TASAWUF
PENGERTIAN AKHLAK, ETIKA, DAN MORAL
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. H. Alwan Khoiri, M. A.
Disusun
Oleh:
KRISTINAWATI (16110001)
JUFERIWAL IS (16110031)
Kelas
A
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA YOGYAKARTA
2017
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat
penyelesaikan makalah tentang “Pengertian Akhlak, Etika, dan Moral” tepat pada
waktunya.
Dengan Makalah yang berjudul “Pengertian Akhlak, Etika, dan Moral”
ini diharapkan bisa membawa manfaat bagi kawan-kawan yang membacanya sebagai
sumber penambah pengetahuan. Kami menyadari tentunya dalam pembuatan makalah
ini tidak luput dari kesalahan ataupun kekurangan, untuk itu kami mohon kritik
dan saran dari kawan-kawan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih.
Yogyakarta, 19 Oktober 2017
DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak, Etika,
dan Moral................................................................. 2
B. Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Etika, dan Moral......................................... 5
C. Ruang Lingkup Akhlak, Dasar akhlak, Ciri-Ciri Akhak, Macam Akhak .......... 5
D. Peranan/Fungsi Etika dan Penerapan Etika di Kehidupan Sehari-Hari.............. 8
E.
Mamfaat
Etika, Moral, dan Akhlak dalam Kehidupan Sehari-Hari .................. 9
F.
Hubungan
Akhlak dan Tasawuf ........................................................................ 9
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................................. 11
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di era global yang semakin maju, prilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan bergaya,
mereka bahkan melupakan adanya akhlak, etika, dan moral. Selama ini pelajaran
tentang akhlak, etika, dan moral sudah diperkenalkan sejak kita berada di
bangku sekolah dasar yakni dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Kewarganegaraan. Sebagai generasi penerus bangsa sangat tidak terpuji jika kita
para generasi tidak memiliki akhlak, etika, dan moral. Butuh penguatan kembali
akan hal tersebut berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits yang akan disebut akhlak.
Akhlak inilah merupakan cermin setiap prilaku apakah punya rasa malu, muru’ah,
amanah, jujur, adil, lemah lembut, rasa kasih sayang pada sesama, dermawan,
ikhlas, suka menolong dan sebagainya.
Oleh karena itu penulis
menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan akhlak, etika dan moral
dalam bermasyarakat.
B.
RUMUSAN MASALAH
a.
Apakah
pengertian akhlak, etika, dan moral?
b.
Apa
persamaan dan perbedaan akhlak, etika, dan moral?
c.
Apa
ruang lingkup akhlak, dasar-dasar akhlak, tujuan akhlak, ciri-ciri perbuatan
akhlak, macam-macam akhlak, dan karakteristik akhlak dalam ajaran islam ?
d. Apa peranan/fungsi etika, dan penerapan
etika dalam kehidupan sehari-hari ?
e.
Apa
mamfaat mempelajari akhlak, etika, dan moral ?
f.
Apa
hubungan tasawuf dengan akhlak?
C.
TUJUAN
a.
Mengetahui
dan memahami lebih dalam apa yang dimaksud dengan akhlak, etika, dan moral.
b.
Mengetahui
dan memahami persamaan dan perbedaan akhlak, etika, dan moral.
c.
Mengetahui
ruang lingkup akhlak, dasar-dasar akhlak, tujuan akhlak, ciri-ciri akhlak,
macam-macam akhlak dan karakteristik akhlak dalam ajaran islam.
d.
Mengetahui
peranan/fungsi etika, dan bagaimana etika diterapkan dikehidupan.
e.
Mengetahui
mamfaat akhlak, etika, dan moral dalam kehidupan sehari-hari.
f.
Mengetahui
dan memahami hubungan antara tasawuf dengan akhlak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN AKHLAK, ETIKA, DAN MORAL
1.
Pengertian
Akhlak
Menurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jama’ dari
khuluq (khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku,
atau tabi’at. Akhlak disamakan dengan kesusilaan atau sopan santun. Khuluq merupakan
gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriah manusia, seperti raut
wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa Yunani pengertian khuluq
ini disamakan dengan kata ethicos atau ethos, artinya adab
kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos
kemudian berubah menjadi etika.
Menurut istilah (terminologi) para ahli berbeda pendapat, namun
intinya sama yaitu tentang perilaku manusia. Pendapat-pendapat ahli tersebut
dihimpun sebagai berikut :
a.
Imam
Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulakan berbagai macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
b.
Farid
Ma’ruf mendefinisikan akhlak sebagai kehendak jiwa manusia yang menimbulkan
perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan
pemikiran terlebih dahulu.
c.
M.
Abdullah Daraz, mendefinisikan akhlak sebagai suatu kekuatan dalam kehendak
yang mantap, kekuatan berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak
yang benar (akhlak baik) atau pihak yang jahat (akhlak buruk).
d.
Ibnu
Miskawaih mendefinisikan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan).
e.
Abdul
Hamid mengatakan akhlak ialah ilmu tentang keutamaan yang harus dilakukan
dengan cara mengikutinya sehingga jiwanya terisi dengan kebaikan, dan tentang
keburukan yang harus dihindarinya sehingga jiwanya kosong (bersih) dari segala
bentuk keburukan.
f.
Ahmad
Amin mendefinisikan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya
apabila memberi sesuatu yang baik, maka disebut akhlaqul karimah dan
apabila perbuatan itu tidak baik maka disebut akhlaqul madzmumah.
Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa akhlak merupakan refleksi sifat dan jiwa secara
spontan yang berpola pada diri seseorang sehingga dapat melahirkan prilaku
secara konsisten dan tidak tergantung pada pertimbangan berdasarkan interes
tertentu.
2.
Pengertian
Etika
Dari segi etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang
berarti watak dan kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Dari segi
kebahasaan terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah
laku manusia.
Dari segi istilah yang telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan
yang berbeda beda sesuai dengan sudut pandangnya, seperti :
a.
Ahmad
Yamin, etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk menerangkan apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju
oleh manusia didalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang seharusnya diperbuat.
b.
Soegarda
Poerbakawatja, etika adalah filsafat nilai, kesusilaan tentang baik buruk,
serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan pengetahuan tentang
nilai-nilai itu sendiri.
c.
Kihajar
Dewantara, etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan dalam
hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa
yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuanya yang
dapat merupakan perbuatan.
d.
Austin
Fogothey, etika adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai
antopologi, fisikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan ilmu hukum.
e.
Frankena,
etika adalah cabang filsafat, yaitu filsafat moral atau pemikiran filsafat
tentang moralitas, probemoral dan pertimbangan moral.
Dari definisi etika di atas dapat diketahui bahwa etika berhubungan
dengan empat hal sebagai berikut. Pertama dari segi objek pembahasanya,
etika membahas perbuatan manusia. Kedua dari segi sumber, etika
bersumber pada akal pikiran. Ketiga dari segi fungsi, etika berfungsi
sebagai penilai, penentu, dan penetap terhadap perbuatan manusia. Keempat dari
segi sifatnya, etika bersifat relatif berubah-ubah sesuai zaman.
Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang
dihasilkan oleh akal manusia.
3.
Pengertian
Moral
Dari segi bahasa, moral berasal dari bahasa latin, yaitu mores yaitu
jamak dari kata mos yang berarti adat istiadat. Dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia moral adalah
penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Menurut istilah, moral adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan
yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Berikut pengertian moral yang disampaikan para ahli dan beberapa
buku yakni sebagai berikut :
a.
Hamzah
Ya’qub mengatakan bahwa moral adalah sesuai dengan ide-ide umum tentang
tindakan manusia yang mana yang baik dan yang wajar.
b.
Dalam
buku The Advanced Leaner’s Dictionary of Current English mengatakan
moral adalah :
· Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan
buruk.
· Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah.
· Ajaran dan gambaran tingkah laku yang baik.
Berdasarkan
uraian tersebut dapat kita simpulkan, bahwa moral lebih mengacu kepada suatu
nilai atau sistem hidup yang dilaksanakan atau diberlakukan oleh masyarakat.
B.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA, DAN MORAL
1.
Persamaan
Akhlak, Etika, dan Moral
NO
|
PERSAMAAN
|
FUNGSI
|
OBJEK
|
UKURAN
|
TUJUAN
|
1
|
Akhlak
|
Menentukan nilai perbuatan manusia
|
Perbuatan manusia
|
Baik dan buruk
|
Membentuk kepribadian manusia
|
2
|
Etika
|
||||
3
|
Moral
|
2.
Perbedaan
Akhlak, Etika, dan Moral
NO
|
BEDA
|
AKHLAK
|
ETIKA
|
MORAL
|
1
|
Definisi
|
akhlak merupakan refleksi sifat dan jiwa secara spontan yang
berpola pada diri seseorang sehingga dapat melahirkan prilaku secara
konsisten dan tidak tergantung pada pertimbangan berdasarkan interes
tertentu.
|
etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh
akal manusia.
|
suatu nilai atau sistem hidup yang dilaksanakan atau diberlakukan
oleh masyarakat.
|
2
|
Tolak
Ukur
|
Al-Quran
dan Al-Hadits
|
Pikiran
dan akal
|
Norma/adat
istiadat yang berlaku
|
3
|
Proses
|
Tanpa
pertimbangan
|
Muncul
dari ide
|
Pertimbangan
suasana
|
4
|
Pikiran
|
Teologis
|
filosofis
|
Empiris
|
5
|
Sifat
|
Tetap
|
Relatif
|
Relatif
|
C.
RUANG LINGKUP AKHLAK, DASAR-DASAR AKHLAK, TUJUAN AKHLAK, CIRI-CIRI PEBUATAN AKHLAK, MACAM-MACAM
AKHLAK, DAN KARAKTERISTIK AKHLAK DALAM ISLAM
1.
Ruang
Lingkup Akhlak
Menurut Kahar Masyur menyebutkan bahwa ruang lingkup akhlak
meliputi bagaimana seharusnya seseorang bersikap terhadap penciptaannya,
terhadap sesama manusia seperti dirinya sendiri, terhadap keluarganya, serta
terhadap masyarakatnya. Selain itu, juga meliputi seharusnya sikap terhadap
makhluk hidup yang lain seperti malaikat, jin, iblis, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan. Menurut Ahmad Azhar Basyir menyebutkan bahwa ruang lingkup
akhlak adalah semua aspek kehidupan manusia sesuai dengan kedudukanya sebagai
makhluk individu, makhluk sosial, makhluk penghuni, dan memperoleh bahan
kehidupan dari alam, serta sebagai makhluk ciptaan Allah.
Sehingga konsep akhlak Islam mengatur pola kehidupan manusia yang
meliputi : hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan
sesamanya, hubungan manusia dengan lingkungan, akhlak terhadap diri sendiri.
2.
Dasar-Dasar
Akhlak
a.
Al-Quran
Firman Allah
dalam surah Al-Qalam :
وانك لعلى خلق عظيم
Artinya : sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah orang yang berakhlak
sangat mulia.
b. Al-Hadist
Sabda Rosululloh :
انما بعثت للأتمم مكار اللأخلاق
Artinya : Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia.
3. Tujuan Akhlak
a. Mencapai kebahagian hidup umat manusia
dalam kehidupannya, baik di dunia maupun akhirat.
b. Memperoleh ridho Allah
c. Mendapat ketentraman, kedamaian, dan
ketenangan.
d. Mengetahui tujuan utama Rasulullah SAW.
e. Pengetahuan tentang menjadi manusia yang berakhlak
4. Karakteristik Akhlak dalam Islam
Berikut karakteristik akhlak dalam islam :
a. Akhlak meliputi hal-hal yang bersifat umum
dan terperinci, maksudnya ajaran akhlak di dalam Al-Quran ada yang diajarkan
secara umum dan terperinci, contohnya Q.S An-Nahl ayat 90 yang menyuruh
perintah untuk berakhlak secara umum yakni untuk berbuat adil, berbuat
kebaikan, melarang perbuatan keji, mungkar, dan pemusuhan. Q,S Al-Hujurat ayat
12 yang menunjukan perintah berakhlak secara terperinci yakni larangan untuk
saling mencela, serta memanggil dengan gelar yang buruk.
b. Akhlak bersifat menyeluruh, akhlak meliputi
seluruh aspek kehidupan muslim baik beribadah kepada Allah maupun berhubungan
dengan sesama manusia seperti mengelola sumber daya alam, menata ekonomi,
menata politik, kehidupan bernegara, berkeluarga, dan bermasyarakat,
c. Akhlak sebagai sebuah iman, akhlak
berkaitan erat dengan masalah keimanan. Jika dianalogikan iman adalah akar
sebuah pohon, ibadah adalah batang, ranting, dan daun, maka akhlak adalah
buahnya.
d. Akhlak konsisten dengan tujuan, akhlak
mengarahkan cara-cara yang baik untuk mencapai tujuan dengan sesuai dengan
syariat islam.
5. Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak
a. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga
telah menjadi kepribadiannya.
b. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
c. Timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
d. Dilakukan dengan sunguh-sunguh.
e. Dilakukan dengan ikhlas.
6. Macam-Macam Akhlak
a. Akhlak kepada Allah, yakni dengan
beribadah, berdzikir, berdoa, tawakal, dan tawaduk kepada Allah.
b. Akhlak kepada diri sendiri, yakni dengan
sabar, syukur, dan tawaduk.
c. Akhlak kepada keluarga, yakni dengan
menyayangi, mencintai, mentaati peraturan, meringankan beban, dan menyantuni.
d. Akhlak kepada sesama manusia, yakni ada
akhlak terpuji (Mahmudah) seperti : huznuzan, tawaduk, tasamu, dan ta’awun, dan
akhlak tercela (Mazmudah) seperti : hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan mamimah.
A. PERANAN/FUNGSI
ETIKA, DAN PENERAPAN ETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
1. Peranan / Fungsi Etika
a.
Dengan etika
seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia
b.
Menjadi
alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam
melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa
c.
Etika
dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi
sekarang.
d.
Etika
dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas
kemahasiswaanya.
e.
Etika
menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa
di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
2. Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Etika bergaul dengan orang lain yakni menghormati,
menjaga perhatian, bermuka manis, tersenyum, berbaik sangka, dan memaafkan.
b. Etika bertamu, bagi yang mengundang ( jangan mengabaikan
orang kaya dan miskin, membebani tamu untuk bantuan, menghidangkan makanan ),
bagi yang bertamu (tidak membedakan yang mengundang orang kaya atau miskin,
bertamu tidak boleh tiga hari, hendak pulang dengan hati lapang dan memaafkan
segala kekurangan yang terjadi oleh tuan rumah).
c. Etika berjalan, yakni berjalan dengan wajar, tidak
menunjukan kesombongan, memelihara pandangan, dan menyingkirkan gangguan di
jalan.
d. Etika makan dan minum, mencari makanan yang halal,
hendaklah mencuci tangan sebelum makan, jangan makan sambil bersandar,
hendaklah memulai makan dan minum dengan bismilah.
e. Etika berbicara, yakni pembicaraan seputar kebaikan,
hindari perdebatan dan saling membantah, menghindari sifat memaksakan diri,
tenang tidak tergesa-gesa, dan menghindari berkata kotor.
f. Etika bertetanggan, yakni menghormati, jangan kikir,
tidak mencari kesalahan tetanggan, dan sabar.
g. Etika menjenguk orang sakit, tidak lama berkunjung,
tidak menyusahkan si sakit, mendoakan kesembuhan, dan memberi dorongan.
B. MAMFAAT
ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
1. Menjadikan insan yang lebih taqwa kepada
Allah.
2. Dapat membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk.
3. Memperbaiki tingkah laku manusia untuk
menjadi pribadi yang baik.
4. Mengetahui dampak positif hidup rukun dalam
berkehidupan.
5. Memahami pentingnya arti persatuan di dalam
kehidupan.
6. Menumbuhkan kesadaran pribadi untuk
membentuk nuansa kebersamaan dan kehidupan sosial.
7. Dapat berprilaku mahmudah yaitu berakhlak
terpuji dan mampu menghindari akhlak madzumah yaitu berakhlak tercela.
C. HUBUNGAN
AKHLAK DAN TASAWUF
Para ahli
Ilmu Tasawuf pada umumnya membagi tasawuf pada tiga bagian. Pertama tasawuf
falsafi, kedua tasawuf akhlaki, dan ketiga tasawuf amali. Ketiga macam tasawuf
ini tujuanya sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan membersihkan diri
dari perbuatan tercela dan menghiasi diri dengan perbuatan terpuji. Dengan
demikian dalam mencapai tujuan tasawuf
seseorang harus terlebih dahulu berakhlak mulia. Ketiga tasawuf ini berbeda
dalam pendekatan yang digunakan. Pada tasawuf falsafi pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan rasio atau akal pikiran, mengunakan bahan kajian filsafat,
seperti filsafat pada tuhan, manusia, atau lain sebagainya. Selanjutnya tasawuf
akhlaki pendekatan yang digunakan adalah pendekatan akhlak yang tahapanya
terdiri dari tahalli (mengosongkan diri dari akhlak buruk), tajalli (terbukanya
dinding yang membatasi manusia dengan tuhanya), dan tasawuf amali pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan wirid/amaliayah.
Uraian yang diberikan Harun Nasution, ketika mempelajari tasawuf
ternyata pula bahwa Al-Quran dan Al-Hadis mementingkan akhlak. Al-Quran dan
Al-Hadis menekankan pada nilai-nilai kejujuran, kesetiakawanan, keadilan,
tolong-menolong, murah hati, pemaaf, berani, suci, displin, dan berpikir lurus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam tasawuf masalah ibadah sangat menonjol,
karena hakikatnya melakukan serangkaian ibadah seperti shalat, puasa, haji,
zikir dalam rangka mendekatkan ibadah kepada Allah SWT. Ibadah yang dilakukan
dalam rangka bertasawuf itu ternyata berkaitan erat dengan akhlak. Dalam hal
ini Harun Nasution melanjutkan, bahwa ibadah dalam islam erat sekali hubunganya
dengan pendidikan akhlak. Ibadah dikaitkan dengan takwa, takwa berarti
melaksanakan perintah tuhan. Orang yang bertakwa memiliki akhlak yang mulia.
Kaum sufi, terutama dalam dalam pelaksanakan ibadahnya membawa kepada pembinaan
akhlak yang mulia dalam diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar