MEWUJUDKAN KOPMA UIN YANG IDEAL
Oleh Kristinawati
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Oleh Kristinawati
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Koperasi merupakan badan usaha mandiri dengan beranggotakan
suatu komunitas atau lembaga yang bergerak dalam bidang kewirausahaan. Perkembangan
badan usaha ini bergantung pada usaha mandiri komunitas atau lembaga pengelola.
Seluruh kegiatan koperasi menggunakan prinsip koperasi dengan fungsi sebagai
gerakan ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan.
Dalam
perkembanganya, koperasi tidak hanya hadir di tengah-tengah masyarakat umum tetapi
juga di kalangan mahasiswa. Koperasi yang terdapat di Perguruan Tinggi sering
disebut koperasi mahasiswa (KOPMA) yaitu koperasi yang seluruh anggotanya
adalah mahasiswa, termasuk para pengurus harian dan badan pengawas. Salah satu
Perguruan Tinggi yang merupakan bagian dari kopma adalah Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kopma UIN Sunan Kalijaga berdiri pada
tahun 1982 dengan ide mendasar, yaitu perlunya pemenuhan kesejahteraan bersama
dalam kegiatan proses belajar mengajar dan mengatasi problem-problem yang nantinya
dirasakan oleh anggota. Ciri khas kopma UIN yang menjadi karakteristik
tersendiri dibandingkan dengan kopma
yang ada di Perguruan Tinggi di Indonesia ialah kopma UIN menerapkan manajemen
bisnis syariah. Hal inilah yang menjadikan kopma UIN lebih dikenal, untuk
diapresiasi dan bahkan bisa dijadikan contoh bagi kopma Perguruan Tinggi yang
lain.
Kelemahan
Berhasil tidaknya sebuah organisasi bergantung pada kesadaran
anggota dan kreativitas dalam pengelolahanya. Begitu juga dalam mengelola
Kopma, management organisasi menjadi
tolak ukur kesuksesan kopma itu sendiri. Seiring tumbuh dan berkembangnya,
tentu akan banyak ditemui perubahan baik seputar kekurangan maupun kelebihan.
Kelebihan sendiri nantinya akan mendatangkan dampak positif hingga kesuksesan
bagi kopma, sedangkan kekurangan atau kelemahan tentu akan menjadi problem yang
bisa menghambat keberhasilan. Oleh karena itu, kreativitas dan pengelolaan menejemen
yang baik sangat diperlukan untuk memperbaiki kelemahan sebelum menimbulkan
kegagalan.
Berikut beberapa contoh kekurangan yang menjadi kelemahan yang
menghambat perkembangan kopma UIN. Pertama, tidak adanya alat keamanan baik
CCTV atau alat keamanan lain seperti alat pendeteksi barcode. Kedua,
tempat yang kurang luas. Ketiga, aneka jenis barang yang tidak beragam.
Keempat, posisi kasir yang kurang tepat. Kelima, pelayanan kasir yang tidak
memuaskan seperti kurang ramah dan kurang menghormati customer.
Analoginya, kita adalah customer yang baru mengunjungi sebuah
swalayan. Saat melangkahkan kaki masuk, kita akan mendapati sapaan dan senyuman
dari para karyawan disana. Apalagi didukung dengan tempat yang bersih dan rapi,
penetaan ruang yang tepat dan bagus, serta keamanan yang profesional berupa
CCTV maupun cermin besar yang diletakkan disetiap sudut di dinding. Hal
tersebut hendaknya menjadi alasan atas jawaban mengapa masyarakat kampus lebih
memilih berbelanja dan membeli kebutuhanya di swalayan atau minimarket daripada
berbelanja di koperasi.
Komentar
Posting Komentar